Judul Buku : Senja, Hujan, dan
Cerita yang Telah Usai
Penulis : Boy Candra
Penerbit : Media Kita
Tahun : 2015
Halaman : 248
Penulis : Boy Candra
Penerbit : Media Kita
Tahun : 2015
Halaman : 248
Populer menurut KBBI berarti dikenal dan disukai orang
banyak, sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya, mudah dipahami banyak
orang, dan disukai dan dikagumi orang banyak. Ketika berbicara tentang sastra
populer, kita akan tertuju pada novel-novel saat ini yang banyak dibicarakan
orang-orang, terpajang sebagai best
seller di toko buku, dan berpuluh-puluh bahkan ratusan deretan novel
karangan penulis saat ini yang terpajang di rak buku. Saat ini, kisah
percintaan sangat populer, novel yang beredar di toko-toko pun kebanyakan
menceritakan kisah cinta. Percintaan sangat digemari karena berhubungan dengan
keidupan sehari-hari para pembacanya, sehingga mudah bagi mereka untuk memahami
dan memvisualisasikan apa yang dibaca. Selain itu, sastra popular pun umumnya
menggunakan kata-kata yang mudah dipahami pembaca. Salah satu novel populer pada
beberapa tahun terakhir adalah milik Boy Candra, Senja, Hujan, dan Cerita yang Telah Usai.
Lelaki kelahiran Padang, 21 November 1989 ini memulai
karier menulisnya di tahun 2013 bersama buku pertamanya yang berjudul Origami Hati. Berkali-kali ditolak oleh
penerbit, akhirnya novelnya itu diterima, bahkan mendapat respon positif dari
pembaca. Novel-novel yang sudah dibuatnya bertema percintaan, baik itu tentang
kerinduan, patah hati, maupun jatuh cinta. Novel-novelnya terkesan melankolis.
Bagi pembaca yang masih remaja tentulah novel ini akan menarik perhatian mereka
mengingat remaja-remaja sangat menyukai cerita-cerita cinta.
Ketika membaca judul novel Senja, Hujan, dan Cerita yang Telah Usai, pandangan saya tentang novel
tersebut tentulah berkisah tentang hal-hal yang sendu sehingga menurunkan
ketertarikan saya membaca. Kemudian saat saya melanjutkan membaca isi buku,
benar saja isinya sangat romantis, pilihan katanya mudah dipahami, dan dapat
membuat pembaca membayangkan dan mengingat hal-hal yang romantis.
Kalimat-kalimat dalam novel ini pun sering kali dijadikan kutipan romantis.
Kendati begitu, novel ini bukanlah selera saya. Sering sekali saya temukan
kalimat-kalimat yang berlebihan, seperti ‘Bila saat itu tiba, aku berharap waktu tetap saja melambat bersama
kita. Agar aku bisa menatap matamu berlama-lama. Agar aku bisa menikmati senja,
juga hujan-hujan yang pernah membuatku merindu buta. Semoga segala hal yang
kita jalani kini. Seberat apa pun usaha menjaga hati. Tidak hanya menjadi lelah
yang tak berarti’. Berlebihan di sini bukan merujuk pada kata-katanya, tapi
arti dibalik kata-kata itu. Novel yang seperti ini pun akan membuat para remaja
memiliki ekspektasi tinggi terhadap pasangannya nanti dan menurut saya tidak
begitu baik. Walaupun demikian, novel ini patutlah dibaca karena setiap novel
memiliki nilai dan tujuannya sendiri untuk pembaca.
Ini hanya pendapat subjektif saya sebagai pembaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar