Bukan Saya yang Sebenar-benarnya

Setiap orang punya sisi gelap, sisi terang, sisi kanan, sisi kiri
Tapi mereka nggak punya satu sisi : SISI-pan
Karena SISI-pan hanyalah tambahan

17 April 2017

Senja, Hujan, dan Cerita yang Telah Usai Karya Boy Candra

Judul Buku      : Senja, Hujan, dan Cerita yang Telah Usai
Penulis             : Boy Candra
Penerbit           : Media Kita
Tahun              : 2015
Halaman          : 248

Populer menurut KBBI berarti dikenal dan disukai orang banyak, sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya, mudah dipahami banyak orang, dan disukai dan dikagumi orang banyak. Ketika berbicara tentang sastra populer, kita akan tertuju pada novel-novel saat ini yang banyak dibicarakan orang-orang, terpajang sebagai best seller di toko buku, dan berpuluh-puluh bahkan ratusan deretan novel karangan penulis saat ini yang terpajang di rak buku. Saat ini, kisah percintaan sangat populer, novel yang beredar di toko-toko pun kebanyakan menceritakan kisah cinta. Percintaan sangat digemari karena berhubungan dengan keidupan sehari-hari para pembacanya, sehingga mudah bagi mereka untuk memahami dan memvisualisasikan apa yang dibaca. Selain itu, sastra popular pun umumnya menggunakan kata-kata yang mudah dipahami pembaca. Salah satu novel populer pada beberapa tahun terakhir adalah milik Boy Candra, Senja, Hujan, dan Cerita yang Telah Usai.

Lelaki kelahiran Padang, 21 November 1989 ini memulai karier menulisnya di tahun 2013 bersama buku pertamanya yang berjudul Origami Hati. Berkali-kali ditolak oleh penerbit, akhirnya novelnya itu diterima, bahkan mendapat respon positif dari pembaca. Novel-novel yang sudah dibuatnya bertema percintaan, baik itu tentang kerinduan, patah hati, maupun jatuh cinta. Novel-novelnya terkesan melankolis. Bagi pembaca yang masih remaja tentulah novel ini akan menarik perhatian mereka mengingat remaja-remaja sangat menyukai cerita-cerita cinta.

Ketika membaca judul novel Senja, Hujan, dan Cerita yang Telah Usai, pandangan saya tentang novel tersebut tentulah berkisah tentang hal-hal yang sendu sehingga menurunkan ketertarikan saya membaca. Kemudian saat saya melanjutkan membaca isi buku, benar saja isinya sangat romantis, pilihan katanya mudah dipahami, dan dapat membuat pembaca membayangkan dan mengingat hal-hal yang romantis. Kalimat-kalimat dalam novel ini pun sering kali dijadikan kutipan romantis. Kendati begitu, novel ini bukanlah selera saya. Sering sekali saya temukan kalimat-kalimat yang berlebihan, seperti ‘Bila saat itu tiba, aku berharap waktu tetap saja melambat bersama kita. Agar aku bisa menatap matamu berlama-lama. Agar aku bisa menikmati senja, juga hujan-hujan yang pernah membuatku merindu buta. Semoga segala hal yang kita jalani kini. Seberat apa pun usaha menjaga hati. Tidak hanya menjadi lelah yang tak berarti’. Berlebihan di sini bukan merujuk pada kata-katanya, tapi arti dibalik kata-kata itu. Novel yang seperti ini pun akan membuat para remaja memiliki ekspektasi tinggi terhadap pasangannya nanti dan menurut saya tidak begitu baik. Walaupun demikian, novel ini patutlah dibaca karena setiap novel memiliki nilai dan tujuannya sendiri untuk pembaca.

Ini hanya pendapat subjektif saya sebagai pembaca.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar