Judul Buku : Summer Breeze
Penulis : Orizuka
Penerbit : Puspa Swara
Tahun : 2006 (cetakan pertama)
Halaman : 216
Orizuka merupakan nama pena
dari seorang perempuan kelahiran Palembang bernama Okka Rizka Septiana. Nama pena
yang terkesan Jepang ternyata berasal dari namanya sendiri.. Ia tinggal bersama
dengan keluarga yang gemar membaca, ia pun sudah suka menulis sejak kecil,
tetapi novel karya Mag Cabot berjudul Princess
Diaries-lah yang berhasil membuatnya ingin mengasah kemampuan mengarangnya.
Orizuka merupakan penulis yang produktif, ia telah menulis banyak buku sejak
tahun 2005. Perempuan yang pernah berkuliah di Ilmu Komunikas Universitas
Gadjah Mada itu memulai debutnya sebagai penulis novel dengan bukunya yang
berjudul Me and My Prince Charming.
Novel-novel miliknya sangat laris di pasaran hingga dapat terpajang di rak-rak
bagian Best Seller, terbukti memang
novel karangannya sangat menarik jika dilihat dari segi cerita dan alur,
walaupun ceritanya kadang mudah ditebak dan mainstream. Beberapa novelnya pun berlatar Korea, seperti
Fate, Oppa and I, dan Invinitely Yours, kegemarannya pada
negeri gingseng itulah alasannya sering menggunakan Korea sebagai latar. Salah
satu novelnya yang semakin membuatnya bersemangat mengarang adalah Summer Breeze karena novel yang lahir
pada tahun 2006 tersebut dijadikan sebuah film sehingga makin melambunglah
perempuan penyuka film thriller ini.Penulis : Orizuka
Penerbit : Puspa Swara
Tahun : 2006 (cetakan pertama)
Halaman : 216
Novelnya yang berjudul Summer Breeze bercerita tentang
persahabatan antara Reina, Ares, dan Orion. Saat kecil, mereka mengikat sebuah
janji, yaitu bertemu kembali sepuluh tahun dari saat itu di sebuah pohon untuk
membuka surat yang mereka kubur. Janji mereka ternyata lolos begitu saja karena
Reina harus melanjutkan studinya di Amerika. Ares dan Orion adalah saudara
kembar dengan karakter yang saling berlawanan. Ares yang pemalas dan suka
berkelahi, berbeda dengan Orion yang pandai dan rajin. Dalam novel tersebut,
tentu saja ada kisah cintanya, yaitu Reina yang ternyata menyukai Ares dari
kecil dan begitu sebaliknya, tetapi sebelumnya Ares tidak pernah
memperlihatkannya pada Reina. Orion pun menyukai Reina, tentu saja mereka
mengekspresikannya dengan cara yang berbeda. Selain masalah percintaan, novel Summer Breeze juga mengangkat hubungan
keluarga antara Ares, Orion, dan orang tua mereka. Orang tua mereka seakan
lebih memprioritaskan Orion dan lebih membanggakannya dibandingkan Ares karena
prilaku Ares yang buruk. Sebenarnya, prilaku Ares tersebut seperti sebuah
pemberontakan atas perlakuan orang tuanya yang dirasa tidak adil. Ketidakadilan
itu disebabkan dengan lamban berkembangnya Ares dan dianggap nakal, padahal
Ares memiliki disleksia dan penyakit tersebut tidak diketahui oleh orang
tuanya.
Seperti dalam novel-novelnya
yang lain, tulisan Orizuka mudah dipahami dan kekinian sehingga pembaca tidak
kesulitan. Penggambaran karakter tiap tokohnya pun dapat membuat tokohnya hidup,
akan tetapi ada beberapa hal yang agak sedikit berlebihan, yaitu hubungan
antara Ares dan orang tuanya. Dalam novel, bahkan orang tua Ares tidak tahu di
jurusan apa Ares berkuliah karena nyatanya apapun yang berhubungan dengan
perkuliahan tentu membutuhkan persetujuan orang tua. Tidak hanya itu, dalam
hampir setiap novel Orizuka, terutama di dalam Summer Breeze, tokoh perempuan digambarkan memiliki paras yang
sempurna karena walaupun memang ada, terasa kurang nyata. Dari segi cerita Summer breeze pun terasa mellow dan banyak sekali bagian yang
mengisahkan percintaan yang tdak jauh-jauh dari cinta segitiga, sehingga
pembaca menjadi bosan karena terlalu terpaku ke sana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar