Bukan Saya yang Sebenar-benarnya

Setiap orang punya sisi gelap, sisi terang, sisi kanan, sisi kiri
Tapi mereka nggak punya satu sisi : SISI-pan
Karena SISI-pan hanyalah tambahan

17 April 2017

Summer Breeze dan Penulisnya yang Korea Banget

Judul Buku      : Summer Breeze
            Penulis             : Orizuka
            Penerbit           : Puspa Swara
            Tahun              : 2006 (cetakan pertama)
            Halaman          : 216

Orizuka merupakan nama pena dari seorang perempuan kelahiran Palembang bernama Okka Rizka Septiana. Nama pena yang terkesan Jepang ternyata berasal dari namanya sendiri.. Ia tinggal bersama dengan keluarga yang gemar membaca, ia pun sudah suka menulis sejak kecil, tetapi novel karya Mag Cabot berjudul Princess Diaries-lah yang berhasil membuatnya ingin mengasah kemampuan mengarangnya. Orizuka merupakan penulis yang produktif, ia telah menulis banyak buku sejak tahun 2005. Perempuan yang pernah berkuliah di Ilmu Komunikas Universitas Gadjah Mada itu memulai debutnya sebagai penulis novel dengan bukunya yang berjudul Me and My Prince Charming. Novel-novel miliknya sangat laris di pasaran hingga dapat terpajang di rak-rak bagian Best Seller, terbukti memang novel karangannya sangat menarik jika dilihat dari segi cerita dan alur, walaupun ceritanya kadang mudah ditebak dan mainstream.  Beberapa novelnya pun berlatar Korea, seperti Fate, Oppa and I, dan Invinitely Yours, kegemarannya pada negeri gingseng itulah alasannya sering menggunakan Korea sebagai latar. Salah satu novelnya yang semakin membuatnya bersemangat mengarang adalah Summer Breeze karena novel yang lahir pada tahun 2006 tersebut dijadikan sebuah film sehingga makin melambunglah perempuan penyuka film thriller ini.

Novelnya yang berjudul Summer Breeze bercerita tentang persahabatan antara Reina, Ares, dan Orion. Saat kecil, mereka mengikat sebuah janji, yaitu bertemu kembali sepuluh tahun dari saat itu di sebuah pohon untuk membuka surat yang mereka kubur. Janji mereka ternyata lolos begitu saja karena Reina harus melanjutkan studinya di Amerika. Ares dan Orion adalah saudara kembar dengan karakter yang saling berlawanan. Ares yang pemalas dan suka berkelahi, berbeda dengan Orion yang pandai dan rajin. Dalam novel tersebut, tentu saja ada kisah cintanya, yaitu Reina yang ternyata menyukai Ares dari kecil dan begitu sebaliknya, tetapi sebelumnya Ares tidak pernah memperlihatkannya pada Reina. Orion pun menyukai Reina, tentu saja mereka mengekspresikannya dengan cara yang berbeda. Selain masalah percintaan, novel Summer Breeze juga mengangkat hubungan keluarga antara Ares, Orion, dan orang tua mereka. Orang tua mereka seakan lebih memprioritaskan Orion dan lebih membanggakannya dibandingkan Ares karena prilaku Ares yang buruk. Sebenarnya, prilaku Ares tersebut seperti sebuah pemberontakan atas perlakuan orang tuanya yang dirasa tidak adil. Ketidakadilan itu disebabkan dengan lamban berkembangnya Ares dan dianggap nakal, padahal Ares memiliki disleksia dan penyakit tersebut tidak diketahui oleh orang tuanya.
Seperti dalam novel-novelnya yang lain, tulisan Orizuka mudah dipahami dan kekinian sehingga pembaca tidak kesulitan. Penggambaran karakter tiap tokohnya pun dapat membuat tokohnya hidup, akan tetapi ada beberapa hal yang agak sedikit berlebihan, yaitu hubungan antara Ares dan orang tuanya. Dalam novel, bahkan orang tua Ares tidak tahu di jurusan apa Ares berkuliah karena nyatanya apapun yang berhubungan dengan perkuliahan tentu membutuhkan persetujuan orang tua. Tidak hanya itu, dalam hampir setiap novel Orizuka, terutama di dalam Summer Breeze, tokoh perempuan digambarkan memiliki paras yang sempurna karena walaupun memang ada, terasa kurang nyata. Dari segi cerita Summer breeze pun terasa mellow dan banyak sekali bagian yang mengisahkan percintaan yang tdak jauh-jauh dari cinta segitiga, sehingga pembaca menjadi bosan karena terlalu terpaku ke sana.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar