Bukan Saya yang Sebenar-benarnya

Setiap orang punya sisi gelap, sisi terang, sisi kanan, sisi kiri
Tapi mereka nggak punya satu sisi : SISI-pan
Karena SISI-pan hanyalah tambahan

2 Februari 2017

Krisis Apresiasi

Selamat bagi kalian yang berhasil menemukan tulisan ini!!
Tulisan ini dibuat karena semua orang membutuhkan apresiasi.

Beberapa hari yang lalu gue melakukan pencarian di Google mengenai krisis percaya diri. Alasan gue mencari adalah gue merasa ada hal yang perlu gue cari tahu tentang diri gue dan ternyata gue memang krisis percaya diri. Dari hasil pencarian, ciri-ciri krisis percaya diri yang paling terbukti nyata adalah ketika kita membicarakan kekurangan orang lain atau mengomentari apapun yang salah dari prilakunya. Hal itu dilakukan untuk mencari kelemahan orang lain sehingga kita merasa bahwa ada orang yang sama buruknya atau lebih buruk dari kita. Dan tentu aja, itu membuktikan bahwa kita perlu apresiasi untuk menumbuhkan rasa percaya diri. Apresiasi atau penghargaan terhadap sesuatu tidak mesti selalu barang, dengan ucapan pun bisa.

Sebagai contoh pertama, seorang yang bekerja. Pekerja ini mendapat tugas dari bosnya untuk membuat laporan keuangan, misalnya. Dia sudah menyelesaikannya, tapi ternyata hasil pekerjaanya ada yang salah. Sekarang kita akan membagi kasus ini menjadi dua, pertama ketika si bos memarahinya karena membuat kesalahan, pekerja itu pasti merasa down, dia sudah melakukan pekerjaanya, tapi hasilnya kena marah, dan ini memberikan beberapa dampak tergantung pada pribadi masing-masing. Bisa saja pekerja ini justru termotivasi dan terus ingin melakukan yang terbaik, tapi bisa juga ia justru merasa dirinya rendah, hingga rasa percaya dirinya berkurang. Kalau menurut gue sendiri yang hanyalah mahasiswa Sastra Indonesia semester dua, pada ujungnya kedua tipe respon itu berujung pada membicarakan kejelekan orang lain yang bekerjanya lebih baik darinya karena dia ingin tidak hanya dia yang jelek, tapi orang lain juga. Kasus kedua, jika si bos memberikan apresiasi terlebih dahulu, seperti ucapan terima kasih, atau suatu pujian yang bisa meningkatkan rasa percaya diri pekerja, lalu kemudian baru memberitahukan kesalahan pekerja ini. Respon dari pekerja ini tentu akan lebih positif. Begitu ia keluar dari ruang si bos, wajahnya tentu tidak akan sekecut ketika ia dimarahi begitu saja oleh si bos. Tapi ya, ini hanya hipotesis dan pendapat dari gue aja yang bukan mahasiswa psikiologi.

Contoh kedua adalah ketika kita curhat. Kalau contoh yang ini, gue mengalami sendiri dan mungkin beberapa temen gue juga. Tujuan kita curhat pada seseorang adalah untuk didengarkan apa pendapat kita sendiri mengenai masalah yang kita hadapai, kadang kita hanya butuh didengarkan dan kadang butuh solusi. Misalnya, kita curhat tentang suatu masalah dan memberikan pendapat kita tentang masalah itu, jujur aja, kita menginginkan ada orang yang sependapat dengan kita dan akan merasa kecewa ketika kita tidak sependapat. Selain itu, ketika kita curhat tentang apa yang telah kita perbuat dan mendapat respon bahwa apa yang kita lakukan itu salah, tentu aja itu membuat kita merasa semakin salah dan merasa bahwa curhatnya ini tidak akan berhasil karena ia pun menganggap apa yang kita perbuat itu salah (walaupun pada dasarnya salah). Mengapa begitu? Jangan pernah lupakan bahwa setiap manusia itu memiliki ego. Lalu bagaimana cara meresponnya? Kalau salah kan harus bilang salah, masa dibenarkan? Ya memang salah, tapi apa salahnya memberikan respon positif dulu mengenai pendapat kita atau atas apa yang telah kita perbuat. 

Memberikan apresiasi itu mudah, tapi menangani orang yang kurang apresiasi bahkan telah mencapai pada krisis percaya diri itu susah. Kita bisa lihat banyak orang-orang berbakat dari Indonesia memutuskan untuk berkelana ke negara lain karena merasa ia tidak diapresiasi di Indonesia, kan itu membuktikan betapa apresiasi itu diperlukan, terlebih lagi untuk membangun suatu karakter, baik karakter setiap orang atau bangsa itu sendiri. Jadi, cobalah untuk memberikan apresiasi pada siapapun atas apa yang telah dilakukannya sekecil apapun, dan jika apa yang dilakukanya itu salah, beritahu kesalahannya setelah kita memberi apresiasi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar