Bukan Saya yang Sebenar-benarnya

Setiap orang punya sisi gelap, sisi terang, sisi kanan, sisi kiri
Tapi mereka nggak punya satu sisi : SISI-pan
Karena SISI-pan hanyalah tambahan

18 Januari 2017

Sudut Perspektif

Bukan tentang sudut perspektif dalam bidang seni lukis. Pemaknaan yang dimaksud di sini adalah tentang sudut pandang tiap orang. 

Tulisan ini terinspirasi dari banyaknya hal yang terjadi karena perbedaan sudut pandang. Terlalu banyak kejadian, baik ataupun buruk disebabkan oleh perbedaan sudut pandang, entah mereka sama-sama baik, sama-sama jahat, atau berlawanan. Ketika seseorang melakukan sesuatu, selalu ada pertentangan, tanpa kita tahu pertentangan itu untuk tujuan yang sama atau berbeda. 

Tulisan ini juga terisnpirasi dari drama, film, dan berita-berita yang sedang gencar diisukan. Hal yang terlihat nyata sekali adalah ketika gue menonton K-drama berjudul Romantic Doctor. Drama ini mengisahkan tentang apa sejatinya tugas dokter itu, dan yang gue dapat, tugas dokter adalah menyelamatkan nyawa pasien no matter what happen, even we have to break the rules. Di samping pekerjaan dokter, ada juga seorang inspektur yang hanya sebagai tokoh sampingan yang tentunya punya tugas dan punya keyakinan rule is the rule. Kalau dilihat, tentu aja ini berlawanan. Setiap dari mereka harus mengerjakan pekerjaannya, tanpa tahu siapa yang harus mengalah. Di sinilah konflik yang menyentil gue menulis. Pada akhirnya, tanpa perlu berpikir terlalu lama pun life can break the rules. Lalu bagaimana dengan peraturan yang ada? Bagaimana dengan mereka yang harus mempertahankan peraturan? Duty and humanity. Which one?

Ketika mengambil keputusan, sering kita mengambilnya berdasarkan sudut pandang kita. Mengambil pilihan yang terbaik untuk kita dan saat keputusan itu diambil, ada keuntungan dan kerugian yang diterima orang lain. Benar atau salahnya keputusan itu tidak ada yang tahu. Keputusan yang diambil sepihak dengan memandang dari sudut pandang kita sendiri menurut gue ada salahnya. Kita tentu memilih yang terbaik. Paling baik, tapi kita juga harus melihat bagaimana dari sudut pandang orang lain, apa yang akan terjadi dengan dia yang secara tidak langsung mendapat imbas dari perilaku kita. Yang paling susah adalah memutuskan pilihan disaat terdesak. Memikirkan apa tindakan yang paling tepat tanpa merugikan salah satu pihak atau bagaimana menguntungkan semua pihak. Contoh yang paling mudah adalah ketika kita mengendarai, Ketika kita diharuskan memilih terjang terus ke depan hingga menabrak yang didepan atau menjatuhkan diri, atau mungkin ada pilihan yang lain yang lebih baik.

Dan gue benci banget sama orang yang memikirkan keuntungan untuk dia sendiri. Termasuk ketika gue melakukan itu. Gue kesal, betapa mereka terlalu egois, tapi di sisi lain kita juga punya hak untuk diri kita sendiri. Dunia ini banyak titik temu, sulit untuk menghindari pertemuan mereka, selalu ada garis yang menghubungkan satu dengan yang lainnya. Jadi, kita tidak bisa menyalahkan apapun pada orang lain atau pada diri kita sendiri, yang harus kita lakukan adalah melihat setiap perspektif kehidupan orang lain untuk mengerti tentang dunia ini karena dengan begitulah kita tau mana keputusan yang tepat.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar