Bukan Saya yang Sebenar-benarnya

Setiap orang punya sisi gelap, sisi terang, sisi kanan, sisi kiri
Tapi mereka nggak punya satu sisi : SISI-pan
Karena SISI-pan hanyalah tambahan

9 Juli 2012

Sebuah Kado


Hari ini, entah apa yang aku rasakan sungguh BURUK!!! Tak ada teman, tak ada orang tua, ya hanya sendiri di dunia yang besar dan rumit ini. Kalian tahu hari apa ini? Aku yakin jika aku bertanya pada semua orang di dunia ini mereka akan berkata "Ini hari Juma'at tolol! Apa Kau tidak melihat tanggal, hah?," mm... sebenarnya aku juga tidak tahu apakah mereka akan berkata seperti itu, tapi jika mereka berkata seperti itu, ingin rasanya aku membungkam mulut mereka dengan permen karet yang telah aku kunyah, seperti permen karet patrick. LOL.

Aku tahu, hari ini hari Juma'at dan apa kalian tahu hari ini hari ULANG TAHUNku! Dan tak ada satu orang pun yang tahu, yaa sebenarnya ini salahku juga karena tidak mempublikasikan hari kelahiranku pada seseorang, tapi apakah tidak ada yang berusaha untuk mencari tahu? Bahkan orang tuaku tidak ada yang mengucapkannya! mereka terlalu sibuk dengan urusan mereka sendiri, saat aku bertanya pada mereka tadi pagi, "Ma, Pa, kalian tahu hari apa ini?," dan mereka hanya menjawab
"Ya, ini hari Jum'at," hanya itu! Oh yeah, mungkin memang sudah nasibku untuk tidak ada yang peduli padaku! Hmm... Aku iri pada bulan purnama itu, banyak yang memperhatikan mereka tapi aku?

Oke, baiklah abaikan saja hari ulang tahunku ini! Dan kalian harus tahu, sekarang umurku sudah 17 tahun! sweet seventeen! HA sweet apanya? Pahit begini apanya yang manis coba? HAAAAAA Mereka semua kejam.

"Ting" terdengar suara dentingan bel dari luar, aku segera meninggalkan buku diary-ku dan berlari menuju luar rumah. Tak ada apa-apa! Apa ada seseorang yang berusaha menjailiku di saat seperti ini? Tidak lucu! Aku mencoba mencari-cari sesuatu yang bisa aku temukan. Kanan-kiri-atas-dan... bawah! ada sebuah kotak kecil berwarna ungu! Warna kesukaanku! Aku mengambil kado itu dengan hati-hati sembari melihat sekeliling, barangkali ada yang lupa menaruhnya di situ? Setelah yakin tidak ada seorang pun, aku membawa kado kecil itu masuk ke dalam rumah. Aku coba membukanya. Hanya sehelai kertas! Tunggu-tunggu, kertas itu bertuliskan sesuatu, aku baca perlahan surat itu,

Malam yang indah bukan?
Selamat Ulang Tahun :)

dari Purnamamu


Jantungku berdegup tak karuan! Seulas senyum berhasil terukir di wajahku, pandanganku menjadi buram karena air mata yang mulai menetes.
"Terima kasih," ucapku tanpa sadar.



Hanya sekedar cerpen, rekayasa, dan bukan kejadian nyata





5 Juli 2012

Sang Purnama

Langit Terasa lebih indah malam itu karena bulan purnama dengan sinarnya yang terang telah muncul setelah matahari tenggelam di garis cakrawala. Bintang pun terlihat di sana-sini seakan tidak ingin tertinggal akan indahnya Purnama. Tak kalah, kunang-kunang dengan cahayanya yang terang ingin ikut menyaksikan Purnama malam itu. Lampu-lampu malam itu padam seakan ingin meninggalkan tugasnya untuk menikmati sang Purnama datang. Semua seakan menikmati indahnya langit malam itu tapi tidak denganku, aku yang hanya seorang diri yang berharap Purnama itu datang, Tunggu! Bukan sang Purnama dengan cahaya yang menerangi malamku. Tapi sang Purnama yang aku impikan. Purnama yang selalu menerangi kegelapan jalanku yang buram! Purnama yang memeberiku kekuatan untuk bangkit. Kau, Purnamaku! Datanglah padaku, temaniku menikmati bulan purnama! Bahkan bintang, kunang-kunang dan lampu menikmati indahnya bulan purnama dengan teman-teman mereka. Apa kau tidak merasa iba padaku setelah apa yang kau lakukan padaku wahai Purnama? Kau membuatku selalu memikirkanmu, hingga aku selalu melakukan hal bodoh yang dapat membuatku malu! Dalam kesendirianku menatap rembulan itu, aku selalu berulang kali berpikir 'seandainya' aku lelah dengan kata itu, tapi aku tak bisa enyahkan kata itu dari pikiranku! Ku mohon, janganlah menyiksaku dengan perlakuanmu yang tak wajar wahai Purnama. Ku mohon!?


Hanya sekedar cerpen, rekayasa, dan bukan kejadian nyata