Bukan Saya yang Sebenar-benarnya

Setiap orang punya sisi gelap, sisi terang, sisi kanan, sisi kiri
Tapi mereka nggak punya satu sisi : SISI-pan
Karena SISI-pan hanyalah tambahan

15 Juli 2016

Akhirnya Masuk Sastra Indonesia UNPAD

Assalamualaikum, Sobatkuu :))

Kali ini gue mau memberitahu kabar gembira! GUE KETERIMA DI SASTRA INDONESIA UNPAD. Sekarang, gue mau menjelaskan kenapa gue bisa berujung di sana.

Kalian udah pada tahu belum sih kalau gue awalnya mau jadi arsitek saat masa-masa mau masuk SMA? Oke, jadi sebenernya gue masuk SMA lalu milih SMA 8 Jkt dan melewati lika-liku perjalanan anak IPA karena awalnya gue mau jadi arsitek, alasannya karena gue suka ngelihatin rumah-rumah, interiornya, eksteriornya, dan banyak lagi. Lalu semua itu berubah, bukan karena negara api menyerang ya (oke ini jayus). Ayah gue pernah bilang, "Kamu mau arsitek karena emang suka rumah atau emang pengen punya rumah kayak gitu?" Dan karena gue sadar diri juga nilai gue di IPA terlebih di eksak itu rasanya pengen gue injek-injek saking malunya gue dengan nilai gue yang jarang bahkan bisa sekali-sekalinya dapet bagus, akhirnya gue memilih mencari apa sih yang sebenarnya gue mau.

Lalu gue mulai menemukan titik terang. Gue suka nonton, memperhatikan apa-apa yang gue suka, gue juga suka bikin film walaupun kenyataannya gue cuma pernah bikin sekali dan gue rasa kurang berhasil wkwk tapi itu sangat menyenangkan dan membuat diri gue puas, gue akhirnya memutuskan untuk masuk ke jurusan komunikasi dan mengarah ke broadcasting. Gue mulai mencari-cari prospek kerja dari komunikasi itu bisa kemana aja dan emang luas banget, alhasil gue menentukan kalau gue mau jadi produser atau nggak script writer. Sampai situ dulu.

Gue mulai berpikir lagi nih, sebenernya apa sih yang gue mau, mau jadi apa sebenernya. Setelah berpikir panjang dan beribu alasan akhirnya gue lebih condong ke alur cerita suatu drama, sinetron atau film, gue suka berada di situ dan akhirnya gue pun memutuskan buat masuk sastra Indonesia aja. Kenapa? Karena di sana gue bisa tahu lebih dalam tentang seluk beluk sastra di Indonesia dan bagaimana orang-orang mengapresiasi sastra dan sebagainya, gue juga bisa memperdalam tulisan gue kalau gue di sana. Jadi lah fix gue milih masuk sastra Indonesia.

Gue mulai memilah, mencari sastra Indonesia dari univ mana yang mau gue jelajahin. Ya dan nggak lain nggak bukan gue maunya masuk UI, selain itu karena ke sana tinggal naik kereta doang. Yaudah kan gue fix mau masuk sana, tapi ternyata Tuhan berkehenak lain. Saat SBMPTN gue malah nyangkut di sastra Indonesia UNPAD. Saat tahu itu gue kesel, dan mengatakan hal-hal yang seharusnya nggak gue katakan, kemudian beberapa detik setelahnya gue sadar. Ini jalan gue, gue nggak boleh marah atau pun kesal, gue harus bisa mensyukuri apapun yang udah dijalankan untuk gue karena Tuhan tahu apa yang terbaik buat gue.

Sekarang gue udah menerima gimana pun jadinya gue di UNPAD nanti, mungkin dengan gue kuliah di sana gue bisa lebih mandiri dan menjadi orang yang lebih baik. Pokoknya sekarang ini gue akan mencoba untuk nggak ngedumel dan merasa menyesal dengan apapun yang udah terjadi.

Haha begitulah lika-liku gue dalam menentukan jurusan kuliah. Semua itu karena gue nggak mau salah masuk jurusan dan mencoba menyesuaikan jurusan dengan apa yang gue sukai dan mau.

2 Januari 2016

Tahun Baru

SELAMAT TAHUN BARU 2016

Tiga puluh satu Desember, malam satu Januari. Apa bedanya dengan tiga puluh satu Oktober, malam satu November? Pindah bulan nggak pernah dirayain, tapi pindah tahun? Jangan ditanya, pesta besar-besaran terjadi dimana-mana bahkan di rumah gubuk pun iya. Atau perayaan itu khusus mengenang pergantian dari tiga pulih satu Desember ke satu Januari? Enggak, umur masehi yang bertambah, lalu saat umur masehi bertambah lantas apa? Bukannya itu pertanda kita semakin tua? Kenapa semua orang merayakannya?

Tunggu, pertanyaan itu semua ada di benak gue begitu aja saat gue nulis ini. Masalahnya, nyatanya gue juga nggak begitu menikmati pergantian tahun, semuanya sama aja. Ya, kecuali ada petasan dimana-mana, bakar-bakaran dan kadang kumpul bareng keluarga. Awalnya gue merasa excited,  tapi selanjutnya udah. Nggak ada rasa apa-apa, gue cuma dikasih arti bahwa dikedepannya kehidupan akan semakin banyak rintangan dan jangan pernah berharap kehidupan lebih baik di tahun selanjutnya kalau kamu nggak melakukan apapun untuk memperbaiki kehidupan kamu. 

Yang paling nggak gue habis pikir adalah, gue mengucapkan 'Happy new year my future husband'.  Itu adalah satu dari banyak hal konyol yang gue ucapkan, tapi itu adalah hal konyol pertama gue di tahun 2016. Emang gue kadang suka akting kayak ftv, sinetron, drama korea dan sebagainya, habis gimana dong otak gue udah keburu keisi sama hal-hal yang diluar akal gitu gara-gara gue sering menyerap apa yang gue tonton. Oh, enggak, gue salah. Itu semua justru asik, bagi gue, si Tukang Ngayal.

Saat tahu bahwa tahun baru udah dimulai, yang gue pikirin adalah gimana nasib Ujian Nasional, undangan, SBMPTN dan berbagai hal yang berhubungan dengan kelulusan sekolah juga tes ke tingkat kuliah. I'm gonna be maba. Tahun 2016 gue akan jadi mahasiswa baru di salah satu univ yang terbaik untuk gue. Gue mau nyerong, pindah jurusan, ke IPS. Kenapa? Karena alasannya udah pasti dan merupakan alasan basi jadi gue gak perlu menjelaskan lagi.

Harapan lo di 2016 apa, Tem?
Siapa sih yang nggakberharap lebih baik kedepannya? Gue cuma berharap semoga gue bisa melakukan hal yang dapat membuat hidup gue lebih baik.