Bukan Saya yang Sebenar-benarnya

Setiap orang punya sisi gelap, sisi terang, sisi kanan, sisi kiri
Tapi mereka nggak punya satu sisi : SISI-pan
Karena SISI-pan hanyalah tambahan

31 Agustus 2012

Hidup Itu...

Hidup itu... sulit. Hidup itu... penuh gejolak. Hidup itu... tidak datar. Hidup itu... masalah. Hidup itu... kebencian. Hidup itu... kebahagiaan. Hidup itu... indah. Hidup itu... cobaan. Hidup itu... sahabat. Hidup itu... cinta.

Semua terasa sulit melalui jalan hidup ini, dan kesulitan itu tidak pernah berakhir, ya aku tahu kalau hidup itu memang penih gejolak tapi apakah api tidak bisa dipadamkan? Namun jika api itu mati, apa yang akan terjadi dengan diriku? Ya, aku akan mati. Aku ingat saat guru fisika mengajariku mengenai bulan, nulan memiliki lubang-lubang dipermukaannya dan itu sama dengan permukaan jalan hidupku yang tidak pernah datar. Kehidupanku selalu terganggu dengan masalah-masalah baik yang sepele atau masalah besar yang membuatku menanam kebencian, benci yang mendalam dan tidak dapat dengan mudah dihilangkan. Tapi kini, aku lebih merasa hidup dan hidupku lebih bahagia dari sebelumnya karena aku tahu, aku juga merasa hidupku lebih indah dan berwarna karena ada cobaan yang membuatku lebih tegardalam menjalani hidup, karena aku tahu ada sahabat di sampingku, yang menjadi penyemangat dalam hidup dan membuat hidup ini terasa sempurna. Dan hidup ini terasa lebih sempurna karena cinta, karena cinta hidup ini tidak hambar tapi manis semanis perman. 

Dan aku sadar, hidup ini... adalah yang kujalani sekarang.

16 Agustus 2012

KARMA Itu Ada

Hai semuaaaa!!! Setelah sekian lama gue gak curhat sama kalian-kalian akhirnya gue mau curhat lagi.... dan semua itu berhubungan sama KARMA!! 

Mas bro dan mba bro pada taukan gue pernah ngepost dengan judul ADIL? kalian pada tau isinya? tentang ketidak adilan, dan gue bilang disitu gue gak suka yang namanya GENG-GENGAN but ternyata sekarang gue ngegeng.... Gue ngelanggar omongan gue sendiri, yaahhh ternyata KARMA tuh emang berlaku banget! Karena gue sekarang punya geng namanya BACIT, tapi BACIT itu beda... beda dari geng-geng yang lain!!

KARMA yang lain, gue dulu kesel banget sama boyband and girlband korea, gue merasa "ih alay banget siih rambutnya digituin, matanya pake eyeliner, dan cowoknya cantik cantik... euuh!!" tapi liat sekarang.... gue malah suka sama Korea dari filmnya, boyband dan girlbandnya, same negaranya!!

KARMA yang lain lagi? Banyak banget dari mulai orang yang gue bilang "ganteng apanya?" dan sekarang gue malah suka sama dia. Terus, masih banyak lagi pokoknya...

DAN LO HARUS INGET, KARMA ITU BERLAKU KE SIAPA SAJA, DIMANA AJA, DAN KAPAN AJA!!! DAN GUE PERNAH NGERASAIN ITU!!!

12 Agustus 2012

Mr. P

"Temmy!!," beberapa orang menyapaku dengan riang dan penuh tanda tanya, dan aku pun langsung mengetahui maksud dari sapaannya itu... "selamat ulang tahun yaa...," dan yap! Perkiraanku benar.

"Udah telat!," jawabku malas. Mereka ini teman atau bukan? Mengingat ulang tahun temannya saja lupa. Baiklah, abaikan itu mungkin ulang tahun ke 17 ku ini memang ulang tahun yang paling menyedihkan selama hidupku.

Tapi sepertinya tidak begitu menyedihkan, karena "Sang Purnama" memberikanku sebuah ucapan dan kado, walaupun dalam suratnya sangat sederhana tapi bagiku itu sangat indah, dan hadiahnya lebih sederhana hanya gantungan kunci berbentuk seorang gadis yang sedang menggapai bulan purnama. Kesedihanku terhapuskan karena ucapan dan hadiah darinya. Terimakasih Purnama-ku, andai Kau ada di sini menemaniku aku pasti sangat bahagia. Dan aku berharap Purnama-ku adalah Kau! Orang yang aku sayangi...

Hari Rabu, hari yang paling aku benci mau tahu kenapa? Alasan pertama karena pelajaran, yang kedua karena pulang sekolah sampai sore, dan yang ketiga hari dimana aku kehilangan benda berhargaku. Ya, barang berharga yang selalu aku simpan dan selalu aku pakai, kalung pemberian Mr. F aku menghilangkan kalung pemberian darinya. Ia memberiku kalung lalu ia menghilang dan aku sudah tidak tahu lagi keberadaannya, terakhir aku bertemu dengannya saat kelas 1 SD, aku sangat sangat merindukannya. Namun hari-hariku yang kelam tanpa dirinya telah terisi oleh sesuatu, ia Mr. P tapi rasanya aku masih bingung akan perasaan ini, benarkah an apakah mungkin? Walaupun begitu, aku masih mengharapkan kehadiranmu di sini Mr.F

Sekarang sudah waktunya istirahat, dan seperti biasa semua orang di kelas berhambur keluar kelas menuju kantin namun tidak dengan kelompok laki-laki itu, ya salah satunya Mr. P. Aku memusatkan perhatianku padanya, memandangnya dengan tatapan yang berbeda. Rambutnya yang mulai gondrong, mata hitamnya yang selalu fokus, kulitnya yang putih, dan senyumnya yang menawan membuatku tersenyum saat melihatnya.

Kelas yang berisik karena teman cowokku termasuk Mr. P main kartu remi membuatku ingin keluar dari kelas XI-4, selain bulan purnama dan senja aku juga sangat menyukai pemandang sekolahku dari koridor entah apa yang kulihat, tapi aku menyukai kegiatan itu. Tidak begitu lama aku berada di koridor, tiba-tiba saja orang-orang di dalam kelas berteriak dengan keras membuat suara gaduh yang mengharuskanku menengok sebentar ke dalam. Dasar Cowok.

Aku kembali memusatkan perhatianku pada lapangan sekolah, lapangan itu terlihat lengang saat istirahat, kalau di SD lapangan pasti penuh dengan anak laki-laki yang bermain futsal, dan aku kembali teringat akan Mr. F, dia selalu bermain futsal saat istirahat. AKu menggelengkan kepalaku mencoba melupakan Mr. F dari ingatanku.

"Ciee... Ayo hajar aja! Cowok kok penakut!!," salah seorang... tidak bahkan lebih dari seorang berkata demikian, dan suara itu semakin mendekatiku. Aku bisa menebak dengan cepat! Pasti ada yang lagi mau nembak cewek alias menyatakan cintanya, hahah :D aku jadi penasaran sendiri siapa yang mau ditembak dan siapa yang nembak? 

Aku menemngok berbalik arah menghadap ke dalam kelas... 
Sontak, mataku membesar, dan tiba-tiba saja jantungku berdebar dengan keras...
Apa... apa... aku bermimpi atau ini hanya halusinasi belaka?
Apa ini nyata?
Seseorang yang ada dihadapanku saat ini... 
Mr. P
Orang-orang di belakangnya berteriak, meneriakkan kata-kata seakan cowok itu ingin menyatakan cintanya kepada cewek...
Tuhan... Tolonglah aku... apa yang terjadi?
Badanku kaku, aku tidak tahu harus berkata apa dan harus melakukan apa?

"Hai.." sapa Mr. P pada... tunggu apa sapaan itu untukku atau ada seseorang di belakangku? Ah tidak mungkin di belakanku hanya ada pembatas koridor... Atau di samping? Tidak, tidak ada orang! Ya, pasti itu sapaan untuk...ku.

Aku tidak bisa berkata, mulutku seakan-akan terkunci, dan bahkan mataku seolah terkunci dimatanya yang hitam dan fokus. Dia menyapaku sekali lagi, "Hai... Mmm... Tem?,". Ayolah Temmy, ini adalah kesempatan langka, jawablah sapaannya...

Untuk meyakinkan kembali, aku pun menengok menghadap ke kanan dan ke kiri kemudian menunjuk diriku sendiri untuk meyakinkan, "Lo manggil gue?," aku memasang wajah tidak yakin dan berharap itu benar-benar untukku.

"Iyalah, buat Lo, Emm... aduuh gimana ngomongnya yaa... Mmm... Temm...," dia menggaruk-garuk kepala belakangnya dengan kasar, aku yakin kepalanya tidak benar-benar gatal. Akibat kata-kata itu juka aku terpaku kembali di matanya, menunggu kalimat yang akan keluar selanjutnya... "Lo... Lo mau gak jadi... jadi..," tanpa sengaja kepalaku mengangguk ingin mendengar jawaban selanjutnya dan berharap kalimat itu kalimat yang indah untuk aku dengar, "jadi pacar gue?," aku semakin kaku... otakku sedang terserang apa saat ini? Ya ampun Temmy... 

Aku masih melihat lurus ke matanya... aku harus jawab apa sekarang? Menerima atau menolak? Tunggu-tunggu tapi apa ini nyata? Apa mungkin orang se-perfect dia bisa suka sama orang kayak aku? Immpos banget... 

Aku menarik nafas dalam-dalam karena sedari tadi aku tidak sadar menahan nafas saat ia mengucapkan kalimat itu. Aku membulatkan keputusanku untuk menerimanya, untuk memantapkan jawaban aku menarik nafas kembali, dan begitu aku ingin mengucapkan kata "ya" seseorang mendahuluiku berkata "Yaaay! Bagus Coy, lo berhasil! Taruhan kayak gini emang bisa lo lewatin!," tunggu, cowok tadi bilang ini taruhan? Jadi... maksud Mr. P nembak aku itu hanya sebagai taruhan? 

Rasanya seperti mati rasa... seperti jath dari langit yang paling atas dan mendarat tepat di atas aspal yang keras. Sakit.



Hanya sekedar cerpen, rekayasa, dan bukan kejadian nyata