Summer In Seoul

Novel Summer In Seoul bukan merupakan novel pertama yang aku baca, tapi dari novel itulah aku mulai menyukai membaca novel. Thanks for Ilana Tan yang udah buat novel-nya dan udah bikin pikiran gue melayang kemana-mana, ditambah lagi gara-gara gue belom pernah ke Korea jadi pikiran masih ngelancong tanpa arah dan tujuan dimana gue garus meletakkan latar tempat yang tepat. Oiya, thanks juga buat temen gue Safhira biasa dipanggil Sadel, gara-gara lo beli sepak buku Ilana Tan, gue jadi mau nyoba baca dan akhirnya?? Gue sangat tertarik. 

Sinopsis Summer In Seoul :

Penyanyi muda terkenal bernama Jung Tae-Wooyang berasal dari Seoul setelah 4 tahun tidak berhubungan dengan showbiz, tiba-tiba muncul dengan maraknya gosip gay karena tidak pernah terlihat bersama wanita. Karena itu, manager Jun Tae-Woo menyusun rencana untuk menghilangkan gosip tersebut, dengan cara, Jung Tae-Woo harus berfoto dengan seorang perempuan.

Cewek blesteran Indonesia-Korea dengan nama Han Soon-Hee/Sandy sama sekali tidak terpesona dengan tae-Woo saat tidak sengaja tidak bertemu di sebuah supermarket, dan tanpa sengaja handphone mereka berdua tertukar karena bentuk dan bunyi nya yang juga sama. Mengetahui Handphonenya tertukar Sandy menuju rumah Tae-Woo untuk menukar handphonenya kembali, namun karena hal itu seoarng paparazzi berhasil mengabadikannya. Karena hal itu, timbullah gosip baru mengenai pacar Tae-Woo, sehingga Sandy diminta untuk menjadi pacar Tae-Woo tetapi hanya di dalam foto.

Sampe situ ajadeh cerita buat sinopsisnya. Untuk awal-awal aja. menurut gue siih ceritanya menarik, apalagi gue paling suka waktu apartement sandy kebakaran, terus Tae-Woo langsung pergi ke apartement Sandy tanpa liat apa yang lagi dia pake bahkan belom sempet mati-matiin listrik. Terus pas di pantai, dan terakhir di rumah sakit. Pokoknya seru deh.. baca aja kalo mau tau lebih banyak...!!

Something in My Hearth

Perasaan itu, tiba-tiba timbul tidak mengerti apakah itu cinta atau kah itu hanya perasaan suka belaka? Tapi aku senang bila melihatnya, aku ingin mengajaknya bicara, tapi sayang aku takut. Aku takut di jauhkan, aku takut banyak yang menyindirku.

Matanya, aku suka matanya aku suka ketika pandangannya mengarah padaku dan saat matanya terarah padaku, aku tak mengerti itu hanya sembarang suka tau bagaimana tapi aku suka dengan caranya melihat.

Ketika, ia sedang online ingin rasanya mention atau mengajaknya chat tapi takut menyerangku, membuat diriku tak bisa berbuat apa-apa hanya berharap dan menuggu keajaiban yang langka datang padaku.